Diagram sekuensial adalah diagram interaksi yang disusun berdasarkan urutan waktu. Kita membaca diagram sekuensial dari atas ke bawah. Setiap diagram sekuensial merepresentasikan satu flow dari beberapa flow di dalam use case.

Diagram sekunsial adalah diagram yang menunjukkan interaksi antara aspek (pengguna maupun sistem) terhadap waktu. Didalam aplikasi ini, objek-objek yang terlibat adalah pengguna, web browser, web server, Google Maps server, dan Google Maps Database.
Use Case
Proses pertama yang terjadi adalah pengguna membuka halaman situs, dan bentuk awal peta akan langsung di-load. Proses ini akan dijalankan oleh web server yang akan mengirim request ke Google Maps server. Google Maps server yang akan mengirim request ke Google Maps server. Google Maps server akan mengembalikan data dan link yang diminta. Web server akan kembali memproses link tersebut untuk selanjutnya di kirimkan ke web browser untuk di-compile.

Diagram Sekuensial : Tahap 1
Diagram Sekuensial : Tahap 2


Diagram Sekuensial : Tahap 3

Proses selanjutnya terjadi di saat pengguna memilih objek yang ingin dilihat. Saat pengguna menentukan pilihannya, web browser akan memproses pilihan tersebut ke web server dimana terjadi hubungan dengan database XML. Data dari XML yang antara lain berisi lokasi koordinat yang diperllukan dari database-nya, data tersebut dikembalikan ke web server, untuk selanjutnya bersama data lain yang terdapat pada XML ditampilkan pada web browser.

KASUS -1 :

Suatu perusahaan SEPATU akan memproduksi jenis sport. Pada 3 bulan terakhir biaya produksi untuk sepatu jenis tersebut rata-rata sekitar Rp. 15.500,- ker box, dan maksimum mencapai Rp. 100.000,- per box. Banyaknya permintaan per hari rata-rata mencapai 30000 box dan maksimum hingga mencapai 60000 box. Sampai saat ini, perusahaan baru mampu memproduksi barang maksimum 100000 box per hari. Apabila proses produksi perusahaan tersebut menggunakan 3 aturan Fuzzy sbb :

[R1] IF Biaya produksi RENDAH and permintaan NAIK THEN produksi barang BERTAMBAH;

[R2] IF Biaya produksi sesuai STANDAR THEN produksi barang NORMAL

[R3] IF Biaya produksi TINGGI and Permintaan TURUN THEN Produksi Barang BERKURANG;

Berapa jumlah sepatu jenis sport yang harus diproduksi, jika biaya untuk memproduksi jenis sepatu tersebut diperkirakan sejumlah Rp. 80.000,- per box, dan permintaan diperkirakan mencapai 25000 box per hari

KASUS-2;

Suatu perusahaan alat elektronik setiap harinya mampu memproduksi DVD rata-rata 70000 keping. Setiap hari, rata-rata menerima permintaan juga sekitar 700000 keping, dan dalam 3 bulan terakhir permintaan tertinggi sebesar 95000 keping. Keping DVD yang masih tersedia di gudang, setiap harinya rata-rata 95000 keping sedangkan kapasitas gudang maksimum hanya dapat menampung 17000 keping. Apabila system produksinya menggunakan aturan Fuzzy sebagai berikut :

[R1] IF permintaan TURUN and persediaan BANYAK THEN produksi barang = 30000;

[R2] IF permintaan NAIK and persediaan SEDIKIT THEN produksi barang = 1,25 * permintaan persediaan;

[R3] IF permintaan NAIK and persediaan BANYAK THEN produksi barang = permintaan persediaan;

Tentukan berapa jumlah barang yang harus diproduksi hari ini jika permintaan sebanyak 72000 keping, dan persediaan yang masih ada di gudang sebanyak 10000 keping.


PENYELESAIAN



Diagram Use Case adalah diagram yang menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar dan menjelaskan sistem secara fungsional yang terlihat user. Biasanya dibuat pada awal pengembangan. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan system untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem. Sebuah use case dapat meng-include fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa use case yang di-include akan dipanggil setiap kali use case yang meng-include dieksekusi secara normal. Sebuah use case dapat di-include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yang common. Sebuah use case juga dapat meng-extend use case lain dengan behaviour-nya sendiri. Sementara hubungan generalisasi antar use case menunjukkan bahwa use case yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain.

Use case diagram adalah gambaran graphical dari beberapa atau semua actor, use case, dan interaksi diantara komponen-komponen tersebut yang memperkenalkan suatu sistem yang akan dibangun. Use case diagram menjelaskan manfaat suatu sistem jika dilihat menurut pandangan orang yang berada di luar sistem. Diagram ini menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar.

Use case diagram dapat digunakan selama proses analisis untuk menangkap requirements sistem dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja. Selama tahap desain, use case diagram berperan untuk menetapkan perilaku (behavior) sistem saat diimplementasikan. Dalam sebuah model mungkin terdapat satu atau beberapa use case diagram. Kebutuhan atau requirements sistem adalah fungsionalitas apa yang harus disediakan oleh sistem kemudian didokumentasikan pada model use case yang menggambarkan fungsi sistem yang diharapkan (use case), dan yang mengelilinginya (actor), serta hubungan antara actor dengan use case (use case diagram) itu sendiri.

Notasi Gambar Yang Diapakai Use Case

  1. Actor
    Seorang / sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.
    Actor
  2. Case
    Menggambarkan deskripsi yang melibatkan actor.
    Case
    Contoh Case - Actor:
    Contoh Case - Actor
  3. Extend
    Relasi yang digunakan jika use case yang satu mirip dengan use case yang lain.
  4. Include
    Relasi jika terdapat perilaku yang mirip dengan beberapa use case.

Cara Menemukan Use Case

  • Pola perilaku perangkat lunak aplikasi.
  • Gambaran tugas dari sebuah actor.
  • Sistem atau “benda” yang memberikan sesuatu yang bernilai kepada actor.
  • Apa yang dikerjakan oleh suatu perangkat lunak (bukan bagaimana cara mengerjakannya).

Komponen Pembentuk Use Case

Actor
Pada dasarnya actor bukanlah bagian dari use case diagram, namun untuk dapat terciptanya suatu use case diagram diperlukan beberapa actor. Actor tersebut mempresentasikan seseorang atau sesuatu (seperti perangkat, sistem lain) yang berinteraksi dengan sistem. Sebuah actor mungkin hanya memberikan informasi inputan pada sistem, hanya menerima informasi dari sistem atau keduanya menerima, dan memberi informasi pada sistem. Actor hanya berinteraksi dengan use case, tetapi tidak memiliki kontrol atas use case. Actor digambarkan dengan stick man. Actor dapat digambarkan secara secara umum atau spesifik, dimana untuk membedakannya kita dapat menggunakan relationship.

Contoh:
Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan actor tersebut terkait dengan sistem, antara lain:

  • Yang berkepentingan terhadap sistem dimana adanya arus informasi, baik yang diterimanya maupun yang dia inputkan ke sistem.
  • Orang ataupun pihak yang akan mengelola sistem tersebut.
  • External resource yang digunakan oleh sistem.
  • Sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang akan dibuat.

Use Case
Use case adalah gambaran fungsionalitas dari suatu sistem, sehingga customer atau pengguna sistem paham dan mengerti mengenai kegunaan sistem yang akan dibangun.

Catatan : Use case diagram adalah penggambaran sistem dari sudut pandang pengguna sistem tersebut (user), sehingga pembuatan use case lebih dititikberatkan pada fungsionalitas yang ada pada sistem, bukan berdasarkan alur atau urutan kejadian.

Cara menentukan Use Case dalam suatu sistem:

  • Pola perilaku peringkat lunak aplikasi
  • Gambaran tugas dari sebuah actor
  • Sistem atau “benda” yang memberikan sesuatu yang bernilai kepada actor
  • Apa yang dikerjakan oleh suatu perangkat lunak (bukan bagaimana cara mengerjakannya)

Relasi dalam Use Case
Ada beberapa relasi yang terdapat pada use case diagram:

  1. Association, menghubungkan link antar element.
  2. Generalization, disebut juga inheritance (pewarisan), sebuah elemen dapat merupakan spesialisasi dari elemen lainnya.
  3. Dependency, sebuah element bergantung dalam beberapa cara ke element lainnya.
  4. Aggregation, bentuk assosiation dimana sebuah elemen berisi elemen lainnya.

Tipe relasi / stereotype yang mungkin terjadi pada Use Case diagram:

  1. <<include>>, yaitu kelakuan yang harus terpenuhi agar sebuah event dapat terjadi, dimana pada kondisi ini sebuah use case adalah bagian dari use case lainnya.
  2. <<extends>>, kelakuan yang hanya berjalan di bawah kondisi tertentu seperti menggerakkan alarm.
  3. <<communicates>>, mungkin ditambahkan untuk asosiasi yang menunjukkan asosiasinya adalah communicates association . Ini merupakan pilihan selama asosiasi hanya tipe relationship yang dibolehkan antara actor dan use case.

Contoh Use Case Diagram
Contoh Use Case Diagram

Use Case Specification

  • Nama
  • Deskripsi Singkat
  • Aliran event (flow of event)
  • Relationship
  • Activity Diagram
  • Kebutuhan khusus (special requirement)
  • Pre-Condition
  • Post-Condition

Use Case Specification

Use Case Specification Table

Activity Diagram

Aliran Event Use Case

  • Memiliki sebuah flow normal dan dasar
  • Beberapa flow alternatif
    • Regular variant
    • Kasus-kasus ganjil
    • Exceptional flows, penanganan error
      Aliran Event Use Case
  • Scenario adalah sebuah instance dari sebuah use case
    Aliran Event Use Case
  • Activity diagram didalam model use case dapat digunakan untuk meng-capture aktifitas-aktifitas dalam sebuah use case
  • Sebenarnya merupakan flowchart, yang menunjukkan aliran kontrol activity ke activity

LOGIKA FUZZY

Sistem Fuzzy : Suatu sistem yang menggunakan himpunan Fuzzy untuk memetakan suatu inputan menjadi output tertentu (Black Box)



Aturan Dasar Logika Fuzzy

Aturan dasar dalam logika fuzzy adalah aturan implikasi “jika … maka …”. Contohnya:
Jika X = A dan Y = B maka Z = C. Untuk mendapatkan hasil yang tepat maka dibutuhkan informasi yang benar, oleh karena itu butuh bantuan pengetahuan dari orang(pakar) yang benar-benar memahami objek dan karakterisitik keadaan yang akan dilogikakan.

Sistem Kendali Logika Fuzzy
Gambar 1. Sistem Kendali Logika Fuzzy

Bidang Aplikasi Logika Fuzzy
Logika Fuzzy diperdalam oleh bidang keilmuan Matematika, dan pada penerapannya logika Fuzzy bisa dan telah dikembangkan pada banyak bidang keilmuan yang lain dan juga termanfaatkan dengan baik di bidang industri dan rumah tangga.

Penerapan Logika Fuzzy dalam bidang keilmuan, misalnya:

  • Elektro: sistem pengendalian, sistem radar, dan instrumentasi lainnya,
  • Informatika: pemrograman, jaringan komputer, database.
  • Mesin: sistem pengendalian bahan bakar roket, sistem hidrolik, penerbangan, sistem transmisi otomatis
  • Ekonomi: estimasi nilai saham pada bursa efek, estimasi suku bunga
  • Medis: pengenalan penyakit dalam, deteksi penyakit jantung

Penerapan Logika Fuzzy dalam bidang indutri, misalnya:

  • Kendali conveyor belt
  • Kendali motor listrik
  • Estimasi input-outpuk produk
  • Estimasi pasar (pemasaran)

Penerapan Logika Fuzzy dalam bidang rumah tangga, misalnya:

  • Air Conditioning (AC)
  • Mesin cuci
  • Remote control
CONTOH KASUS :
Soal 1.
Himpunan fuzzy tentang suhu udara di Surabaya (dengan universe of discourse antara 20 sampai 40 derajat celcius) dispesifikasikan ke dalam tiga subset yaitu: rendah, sedang dan tinggi. Fungsi keanggotaan dari masing‐masing subset dengan parameternya ditentukan pada tabel di bawah.



Pertanyaan :
Gambarkan himpunan fuzzy tersebut!

Soal 2.
Jika diketahui dua buah himpunan fuzzy SUHU dan KELEMBABAN seperti dibawah ini.



Pertanyaan:
Bagaimanakah hasil operasi AND, OR dan NOT untuk kedua himpunan fuzzy di atas?


:::JAWABAN :::

1.
Jika suhu >= 35 maka tinggi
Jika suhu diantara >=25-<35 maka sedang
Jika suhu < 25 maka rendah

Hasil jika Trapesium Subset Rendah Maka:
Tinggi = 0/20,20/100,25/100,0/40
Hasil jika Segitiga Subset Sedang Maka:
Tinggi = 0/25,30/100,0/35
Hasil jika Trapesium Subset Tinggi Maka:
Tinggi = 0/30,35/100,40/100,0/40