![]() |
Use Case |
![]() |
Diagram Sekuensial : Tahap 1 |
![]() |
Diagram Sekuensial : Tahap 2 |
![]() |
Diagram Sekuensial : Tahap 3 |
![]() |
Use Case |
![]() |
Diagram Sekuensial : Tahap 1 |
![]() |
Diagram Sekuensial : Tahap 2 |
![]() |
Diagram Sekuensial : Tahap 3 |
KASUS -1 :
Suatu perusahaan SEPATU akan memproduksi jenis sport. Pada 3 bulan terakhir biaya produksi untuk sepatu jenis tersebut rata-rata sekitar Rp. 15.500,- ker box, dan maksimum mencapai Rp. 100.000,- per box. Banyaknya permintaan per hari rata-rata mencapai 30000 box dan maksimum hingga mencapai 60000 box. Sampai saat ini, perusahaan baru mampu memproduksi barang maksimum 100000 box per hari. Apabila proses produksi perusahaan tersebut menggunakan 3 aturan Fuzzy sbb :
[R1] IF Biaya produksi RENDAH and permintaan NAIK THEN produksi barang BERTAMBAH;
[R2] IF Biaya produksi sesuai STANDAR THEN produksi barang NORMAL
[R3] IF Biaya produksi TINGGI and Permintaan TURUN THEN Produksi Barang BERKURANG;
Berapa jumlah sepatu jenis sport yang harus diproduksi, jika biaya untuk memproduksi jenis sepatu tersebut diperkirakan sejumlah Rp. 80.000,- per box, dan permintaan diperkirakan mencapai 25000 box per hari
KASUS-2;
Suatu perusahaan alat elektronik setiap harinya mampu memproduksi DVD rata-rata 70000 keping. Setiap hari, rata-rata menerima permintaan juga sekitar 700000 keping, dan dalam 3 bulan terakhir permintaan tertinggi sebesar 95000 keping. Keping DVD yang masih tersedia di gudang, setiap harinya rata-rata 95000 keping sedangkan kapasitas gudang maksimum hanya dapat menampung 17000 keping. Apabila system produksinya menggunakan aturan Fuzzy sebagai berikut :
[R1] IF permintaan TURUN and persediaan BANYAK THEN produksi barang = 30000;
[R2] IF permintaan NAIK and persediaan SEDIKIT THEN produksi barang = 1,25 * permintaan persediaan;
[R3] IF permintaan NAIK and persediaan BANYAK THEN produksi barang = permintaan persediaan;
Tentukan berapa jumlah barang yang harus diproduksi hari ini jika permintaan sebanyak 72000 keping, dan persediaan yang masih ada di gudang sebanyak 10000 keping.
PENYELESAIAN
Diagram Use Case adalah diagram yang menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar dan menjelaskan sistem secara fungsional yang terlihat user. Biasanya dibuat pada awal pengembangan. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan system untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem. Sebuah use case dapat meng-include fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa use case yang di-include akan dipanggil setiap kali use case yang meng-include dieksekusi secara normal. Sebuah use case dapat di-include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yang common. Sebuah use case juga dapat meng-extend use case lain dengan behaviour-nya sendiri. Sementara hubungan generalisasi antar use case menunjukkan bahwa use case yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain.
Use case diagram adalah gambaran graphical dari beberapa atau semua actor, use case, dan interaksi diantara komponen-komponen tersebut yang memperkenalkan suatu sistem yang akan dibangun. Use case diagram menjelaskan manfaat suatu sistem jika dilihat menurut pandangan orang yang berada di luar sistem. Diagram ini menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar.
Use case diagram dapat digunakan selama proses analisis untuk menangkap requirements sistem dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja. Selama tahap desain, use case diagram berperan untuk menetapkan perilaku (behavior) sistem saat diimplementasikan. Dalam sebuah model mungkin terdapat satu atau beberapa use case diagram. Kebutuhan atau requirements sistem adalah fungsionalitas apa yang harus disediakan oleh sistem kemudian didokumentasikan pada model use case yang menggambarkan fungsi sistem yang diharapkan (use case), dan yang mengelilinginya (actor), serta hubungan antara actor dengan use case (use case diagram) itu sendiri.
Notasi Gambar Yang Diapakai Use Case
Cara Menemukan Use Case
Komponen Pembentuk Use Case
Actor
Pada dasarnya actor bukanlah bagian dari use case diagram, namun untuk dapat terciptanya suatu use case diagram diperlukan beberapa actor. Actor tersebut mempresentasikan seseorang atau sesuatu (seperti perangkat, sistem lain) yang berinteraksi dengan sistem. Sebuah actor mungkin hanya memberikan informasi inputan pada sistem, hanya menerima informasi dari sistem atau keduanya menerima, dan memberi informasi pada sistem. Actor hanya berinteraksi dengan use case, tetapi tidak memiliki kontrol atas use case. Actor digambarkan dengan stick man. Actor dapat digambarkan secara secara umum atau spesifik, dimana untuk membedakannya kita dapat menggunakan relationship.
Contoh:
Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan actor tersebut terkait dengan sistem, antara lain:
Use Case
Use case adalah gambaran fungsionalitas dari suatu sistem, sehingga customer atau pengguna sistem paham dan mengerti mengenai kegunaan sistem yang akan dibangun.
Catatan : Use case diagram adalah penggambaran sistem dari sudut pandang pengguna sistem tersebut (user), sehingga pembuatan use case lebih dititikberatkan pada fungsionalitas yang ada pada sistem, bukan berdasarkan alur atau urutan kejadian.
Cara menentukan Use Case dalam suatu sistem:
Relasi dalam Use Case
Ada beberapa relasi yang terdapat pada use case diagram:
Tipe relasi / stereotype yang mungkin terjadi pada Use Case diagram:
Use Case Specification
Aliran Event Use Case
LOGIKA FUZZY
Sistem Fuzzy : Suatu sistem yang menggunakan himpunan Fuzzy untuk memetakan suatu inputan menjadi output tertentu (Black Box)
Aturan dasar dalam logika fuzzy adalah aturan implikasi “jika … maka …”. Contohnya:
Jika X = A dan Y = B maka Z = C. Untuk mendapatkan hasil yang tepat maka dibutuhkan informasi yang benar, oleh karena itu butuh bantuan pengetahuan dari orang(pakar) yang benar-benar memahami objek dan karakterisitik keadaan yang akan dilogikakan.
Bidang Aplikasi Logika Fuzzy
Logika Fuzzy diperdalam oleh bidang keilmuan Matematika, dan pada penerapannya logika Fuzzy bisa dan telah dikembangkan pada banyak bidang keilmuan yang lain dan juga termanfaatkan dengan baik di bidang industri dan rumah tangga.
Penerapan Logika Fuzzy dalam bidang keilmuan, misalnya:
Penerapan Logika Fuzzy dalam bidang indutri, misalnya:
Penerapan Logika Fuzzy dalam bidang rumah tangga, misalnya: